Kehidupan Pagi Hari di Rimba sangatlah sederhana
Tanpa Listrik kami bahagia
Tanpa sinyal Hp kami juga bahagia
Senyum dan perasaan bahagia kami yang mewakili semuanya
kedamaian, kealamian,keindahaan, ketenangan, kearifaan, kemurnian
Pagi Hari daun dan tanah basah oleh embun pagi.
Cacing, Jangkrik, Kupu-kupu dan semut pun genit mengintip kami
Indahnya siulan Burung bersahutan seperti orchestra mini
Hangat Sinar Vitamin pagi pun menembus lebatnya Hutan dan alam semesta.
di temani dengan ikan batu yang jinak menggoda ria
gemercik suara sungai membuat ingin menyelam lebih dalam walau harus menahan nafas. aku merasa sunyi tapi amat sangat damai di hati. di sana kami melihat alaminya pohon-pohon yang setia menemani setiap pandangan sepasang mata kami, dan segarnya udara yang masuk ke paru-paru kami. sungguh indah bukan alam semesta?
Kami mencintai alam dengan tulus apa adanya tanpa paksaan, bukan karena alasan apapun.
Aku rasa cinta kami dengan alam yang alami, tidak bertepuk sebelah tangan, Kami dan Alam saling mencintai, Mencintai satu sama lain dan “Alam adalah Bagian dari Hidup Kami”.
Jejak rekam kami hanyalah sederhana, kami hanyalah sementara di dunia ini, mungkin kelak semua jejak kami akan jadi warsian anak cucu kami yang menjadi tongkat estafet kami berikutnya, akan mereka lihat dan rasa, hanya waktu yg akan bicara
kalau TIDAK ADA ALAM mungkin TIDAK AKAN ADA MANUSIA, kalau TIDAK ADA MANUSIA mungkin ALAM AKAN TERUS ADA.
hanya sebuah opini sederhana yang tidak tahu diri dari Deo.
Cameraman & Edited by :
Alberto Deo Prawira
Alat Rekam :
+Sony Ericsson Xperia Ray (Camera depan & Belakang)
+Canon 600D